Bogor (ANTARA News) - Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia, Burung Indonesia mengungkapkan jumlah jenis Burung di Kota Bogor semakin berkurang. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan terbuka hijau.
"Data terakhir diperkirakan tinggal 50 jenis burung di Kebun Raya Bogor," kata Manager for conservation and development Burung Indonesia, Ria Saryanthi, saat ditemui dalam acara "Birds Around us bird walk 2011 di Taman Sempur, Kota Bogor, Minggu.
Berdasarkan dokumen LIPI, pada 1950 jumlah jenis burung di Kebun Raya Bogor mencapai 150 jenis.
Jumlah tersebut terus mengalami penurunan. Pada 2006, jumlah jenis burung di Kebun Raya Bogor tinggal 90 jenis.
Berkurangnya jumlah jenis burung tersebut sangat berpengaruh pada ekonsistem lingkungan, mengingat burung merupakan indikator alami kualitas lingkungan.
Beberapa jenis burung yang saat ini sangat sulit ditemukan di Kota Bogor seperti Mayar, Raja Udang dan Cekakak Jawa.
"Ketiga burung ini sudang sangat sulit kita temukan saat ini, biasanya burung-burung ini sering terbang di sekitar sungai Ciliwung," katanya.
Hilangnya sejumlah jenis burung tersebut, menurut Ria akibat berkurangnya ruang terbuka hijau yang menjadi habitat burung-burung liar.
Selain itu, pencemaran sungai akibat sampah rumah tangga dan limbah industrial yang dibuang ke sungai telah membuat pakan burung hilang.
"Sampah plastik yang hampir 80 persen terdapat di sungai ini sangat merusak biota dalam sungai yang merupakan tempat pakan burung," katanya.
Hilangnya pakan tersebut, mempengaruhi habitat burung, yang terjebak dalam dua pilihan yakni bermigrasi (pindah-red) atau bertahan dan tekurung di habitat tersebut selama-lamanya.
(*)
"Data terakhir diperkirakan tinggal 50 jenis burung di Kebun Raya Bogor," kata Manager for conservation and development Burung Indonesia, Ria Saryanthi, saat ditemui dalam acara "Birds Around us bird walk 2011 di Taman Sempur, Kota Bogor, Minggu.
Berdasarkan dokumen LIPI, pada 1950 jumlah jenis burung di Kebun Raya Bogor mencapai 150 jenis.
Jumlah tersebut terus mengalami penurunan. Pada 2006, jumlah jenis burung di Kebun Raya Bogor tinggal 90 jenis.
Berkurangnya jumlah jenis burung tersebut sangat berpengaruh pada ekonsistem lingkungan, mengingat burung merupakan indikator alami kualitas lingkungan.
Beberapa jenis burung yang saat ini sangat sulit ditemukan di Kota Bogor seperti Mayar, Raja Udang dan Cekakak Jawa.
"Ketiga burung ini sudang sangat sulit kita temukan saat ini, biasanya burung-burung ini sering terbang di sekitar sungai Ciliwung," katanya.
Hilangnya sejumlah jenis burung tersebut, menurut Ria akibat berkurangnya ruang terbuka hijau yang menjadi habitat burung-burung liar.
Selain itu, pencemaran sungai akibat sampah rumah tangga dan limbah industrial yang dibuang ke sungai telah membuat pakan burung hilang.
"Sampah plastik yang hampir 80 persen terdapat di sungai ini sangat merusak biota dalam sungai yang merupakan tempat pakan burung," katanya.
Hilangnya pakan tersebut, mempengaruhi habitat burung, yang terjebak dalam dua pilihan yakni bermigrasi (pindah-red) atau bertahan dan tekurung di habitat tersebut selama-lamanya.
(*)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentarnya ya, nuhun ...