1. Griffith Taylor
Griffith Taylor (1958) mengemukakan tahapan perkembangan kota sebagai berikut:
- Stadium Infantile, di dalam
stadium ini tak terlihat batas yang jelas antara daerah pemukiman dan
daerah perdagangan. Demikian pula antara daerah miskin dan kaya.
Batas-batasnya sulit untuk digambarkan. Perumahan pemilik toko dan toko
yang masih menjadi satu juga menjadi ciri-ciri stadium ini.
- Stadium Juvenile, di dalam
stadium ini mulai terlihat bahwa kelompok perumahan tua sudah mulai
terdesak perumahan-perumahan baru. Selain itu, terdapat pula pemisah
antara daerah pertokoan dan daerah perumahan.
- Stadium Mature, di dalam stadium ini banyak ditemui daerah-daerah baru yang telah mengikuti rencana tertentu.
- Stadium Senile, stadium
kemunduran kota. Hal ini terjadi karena di stadium ini tampak bahwa
setiap zona terjadi penurunan dan kemunduran karena kurang adanya
pemeliharaan yang dapat disebabkan faktor ekonomi dan politik
2. J.M. Houston
J.M. Houston berpendapat bahwa karakteristik perkembangan kota melalui tiga tahap berikut:
- Stadium Pembentukan Inti Kota,
yang dikenal dengan istilah CBD (Central Business District). Pada tahap
ini, pembangunan gedung-gedung sebagai penggerak kegiatan mulai
berkembang. Namun kenampakan fisik kota masih meliputi wilayah yang
sempit.
- Stadium Formatif, pada tahap
ini, inti kota mulai berkembang akibat perkembangan industri.
Perkembangan sektor industri, transportasi, dan perdagangan menyebabkan
makin luasnya keadaan pabrik-pabrik di perkotaan. Perluasan daerah
umumnya terjadi di daerah yang transportasinya lancar, seperti di
pinggir jalan raya.
- Stadium Modern, di stadium ini
mulai terlihat terjadinya kemajuan bidang teknologi. Makin majunya
transportasi dan komunikasi menyebabkan seseorang tak bergantung lagi
pada tempat tinggal yang dekat tempat kerja. Oleh karena itu, ada gejala
perkembangan kota yang mengarah keluar. Kenampakan kota tak sesederhana
stadium pertama dan kedua, tetapi jauh lebih kompleks. Pada tahap ini,
terjadi penggabungan beberapa pusat kegiatan sehingga menentukan batas
wilayah perkotaan sudah makin sulit.
SUMBER BACA:
http://himitsuaijo.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentarnya ya, nuhun ...