"Saat ini posisi bumi berada di antara matahari dan bulan. Karena bumi berada satu garis dengan matahari, maka pengaruh daya gravitasi matahari menyebabkan terjadinya fenomena air laut pasang," ujar Staf ahli meteorologi dan geofisika BMKG Maritim Perak Eko Prasetyo, Selasa (26/6) di Surabaya.
Menurut Eko, dalam tiga tahun terakhir, air laut pasang selalu terjadi di kawasan pesisir utara Jawa Timur. Jika dalam kondisi normal, rata-rata ketinggia n air pasang mencapai 110 hingga 120 sentimeter dari permukaan laut, kini peningkatan air pasang mencapai 150 sentimeter dari permukaan laut.
Reklamasi pantai
Selain akibat gravitasi matahari, fenomena air laut pasang juga disebabkan karena maraknya reklamasi atau penimbunan di daerah pesisir pantai. Reklamasi pantai mengurangi tempat-tempat limpahan air pasang sehingga air meluap hingga ke daratan.
"Berdasarkan analisa, air pasang juga disebabkan karena aktivitas reklamasi, pembangunan pemukiman, serta gudang-gudang yang banyak bermunculan di daerah pesisir utara," kata Eko.
Peneliti Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Amien Widodo mengatakan, Dinas Bina Marga dan Pematusan Surabaya diharapkan mulai mengamati, mengukur,dan memetakan air laut pasang. Beberapa hal yang perlu dipetakan adalah, luas areal genangan, lama dan kedalaman genangan, kecepatan arus atau debit air pasang, serta pendataan bangunan dan infrastruktur vital yang tergenang.
"Data ini sangat penting untuk perencanaan langkah kontigensi bila nanti air pasang terjadi bersamaan dengan banjir sungai," jelasnya.
sumber: http://lakpesdamtuban.blogspot.com/2009/06/gravitasi-matahari-dan-reklamasi.html
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentarnya ya, nuhun ...