Popular Posts
-
Kontur adalah garis yang menunjukkan ketinggian yang sama, Garis kontur biasanya terdapat pada peta topografi. Ciri-ciri kontur: tidak...
-
Retakan (joint) terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-retak tapi masih bersambung. Biasanya ditemukan ...
-
1. Griffith Taylor Griffith Taylor (1958) mengemukakan tahapan perkembangan kota sebagai berikut: - Stadium Infantile , di dalam st...
-
Mencari beda tinggi dalam satuan persen (%) Rumus: Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 % Contoh; Diketahui titik ko...
-
Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah Indonesia. RB...
-
Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD memiliki pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris. Teori ini dikemukakan ...
-
Pelengkungan (warping) adalah gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan per...
-
Teori ini dikemukakan oleh HARRIS dan ULLMAN. Berdasarkan keadaan tata ruang kota dapat dikelompokkan menjadi: Sumber gbr: http://id.w...
-
Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 h...
-
berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi,foto udara dapat dibedakan menjadi: 1) Foto vertikal atau foto tegak ( orto photogra...
TRANSMIGRASI KELUARGA
Diposting oleh Rudi di 17.49 0 komentar
TRANSMIGRASI SWAKARSA/SPONTAN
Diposting oleh Rudi di 17.45 0 komentar
TRANSMIGRASI BEDOL DESA
Diposting oleh Rudi di 17.44 0 komentar
jenis longsor
Jenis-Jenis Longsor
satu ini dibandingkan erupsi atau gempa padahal longsor merupakan bencana geologi yang paling sering terjadi di Indonesia menurut data statistik BNPB. Longsor dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan kecepatan alirannya, longsor dibagi menjadi tipe aliran, longsoran, runtuhan dan amblesan.
Diposting oleh Rudi di 10.18 0 komentar
Rumus proyeksi geometris
Diposting oleh Rudi di 10.16 0 komentar
mencari beda tinggi dan kemiringan lereng
Mencari beda tinggi dalam satuan persen (%)
Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 %
Contoh;
Diketahui titik kontur X berketinggian 225 meter dan titik Y
berketinggiann 125 meter. Jarak antara X-Y pada peta dengan skala
1:50.000 adalah 4 cm. Berapa persen kemiringan lereng X-Y?
a. 25 %
b. 20 %
c. 15 %
d. 10 %
e. 5 %
Jawab:
Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 %
Beda tinggi X-Y = 225 - 125 meter
= 100 meter
= 10.000 cm
Jarak X-Y pada peta 4 cm
Jarak sebenarnya= jarak x skala
= 4 x 50.000
= 200.000 cm
Kemiringan Lereng X-Y adalah
= Beda tinggi / jarak x 100 %
= 10.000/200.000 x 100 %
= 5 %
Jadi, kemiringan lereng X-Y adalah 5 %
Contoh lagi:
Hitunglah kemiringan lereng titik A ke titik B
Rumus:
Cari dahulu kontur interval nya. CI = 125
Cari dahulu jarak sebenarnya. Js = Jp x skala = 4 x 250.000 = 10.000
Mencari kemeringan lereng dengan rumus:
Kontur tertinggi - kontur terendah / jarak sebenarnya x 100 %
400 - 25 / 10.000 x 100 %
375 / 100 %
3,75 %
Kemiringan lereng A ke B adalah 3,75 %
Mencari beda tinggi dalam satuan derajat
Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak x 1 derajat
Contoh soal sama seperti di atas. Hanya saja satuan persen (%) diganti dengan satuan derajat.
sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html
Diposting oleh Rudi di 08.15 0 komentar
menentukan interval kontur
Mencari kontur interval/beda tinggi (CI)
Rumus:
CI = 1/2000 x skala
Contoh:
Diketahui skala peta topografi adalah 1:100.000. Berapa beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut?
a. 5 meter
b. 50 meter
c. 55 meter
d. 500 meter
e. 555 meter
Jawab:
CI = 1/2000 x skala
= 1/2000 x 100.000
= 50
Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah 50 meter
sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html
Diposting oleh Rudi di 08.13 0 komentar
Ciri-ciri Garis Kontur
Kontur adalah garis yang menunjukkan ketinggian yang sama,
Garis kontur biasanya terdapat pada peta topografi.
Ciri-ciri kontur:
- tidak berpotongan
- satu garis menunjjukan satu ketinggian
- garis kontur rapat = lereng terjal/curam
- garis kontur renggang = lereng landai
- angak kontur menunjukkan interval (CI)
- angka kontur dalam satuan meter
- lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA
- lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur pendakian
Diposting oleh Rudi di 08.07 0 komentar
Definisi pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya
Diposting oleh Rudi di 19.47 0 komentar
definisi AKUIFER
Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat
mengalirkan air. Melalui akuifer inilah air tanah dapat diambil.
Penelitian aliran air di akuifer dan karakterisasi akuifer disebut hidrogeologi.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Akuifer
Diposting oleh Rudi di 19.46 0 komentar
Menjelajahi Jejak Lava Hulu Ci Muja
(Artikel terbit di koran Pikiran Rakyat, Edisi Bulan Juni 2015)
Perjalanan menggunakan kendaraan bermotor melintasi ruas jalan di tengah-tengah perkebunan teh yang berada di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang ini mengalami sedikit hambatan, kondisi jalannya berbatu terjal, dan bergelombang, penampangnya menjadi seperti itu karena tergerus oleh limpasan air di saat turun hujan.
Dua kendaraan motor yang masing-masing kami bawa pun akhirnya di parkir di tepian ruas perkebunan. Tak sanggup di paksa naik dalam kondisi jalan seperti itu. Kemudian perjalanan kami lanjutkan dengan hiking menyusuri jalur lintasan. Angin lembah begitu lirih mengantarkan uap air yang lembab mengiringi perjalanan kami seakan tak memberikan ruang untuk kemunculan keringat di sekujur badan.
Tujuan kami berdua yaitu menjelajahi curug-curug yang berada di aliran Ci Muja. Sungai tersebut memiliki pola aliran dendritik. Pola aliran seperti ini biasanya memiliki corak seperti akar atau ranting-ranting pepohonan. Dalam satu alur sungainya, Ci Muja memiliki beberapa air terjun atau curug, diantaranya curug Cimuja, Curug Mandala, Curug Sadim, Curug Karembong, dan Curug Goa Badak.
Rupanya setelah berjalan lebih jauh menapaki jalur, di tengah-tengah perkebunan teh tersebutdi bagian perempatan jalannya ternyata terdapat penunjuk arah menuju curug mandala. Penunjuk arah itu mengarah ke bagian kanan perkebunan, sayapun penuh semangat berbelok arah itu sesuai yang di tunjukkan. Tidak berlangsung lama, kira-kira hanya 40 langkah kaki saja trek yang tadinya di suguhi oleh hamparan perkebunan teh kemudian berubah suasana menjadi rimbunnya semak belukar yang menanungi jalur lintasan.
Menyusuri trak tersebut, sepatu lapangan kami begitu mudahnya kotor, trek tanah basah begitu mudahnya melekatkan tanah di seluruh permukaan sepatu. Gemiricik air yang keluar dari seke mengalir ke bagian paling bawahnya sebagai jalur lintasan, yang kemungkinan merupakan jalur satu-satunya menuju trek Curug Mandala sebagai curug pertama yang akan ditemui. Di beberapa titik dapat ditemui kubangan air, terlihat air di kubangannya begitu jernih, mengisyaratkan bahwa pada hari itu kami berdua ini sebagai orang pertama yang melintasi kawasannya.
Setelah berjalan kaki 40 menit lamanya dari tempat menepikan kendaraan bermotor di hamparan perkebunan teh di bagian bawah tadi, akhirnya kami sampai juga di Curug Mandala. Saya begitu kaget, rupanya saat menyusuri trek tanah basah tadi dalam hati terlintas pikiran bahwa kemungkinan hanya satu jalur saja trek yang hanya bisa di jelajahi, namun ternyata perkiraan itu salah besar, karena kawasan Curug Mandala ini bisa di lalui menggunakan kendaraan bermotor maupun mobil.
Terbukti di dekat Curug Mandala yang tentunya berada di tepian aliran sungai Ci Muja ini, saat itu terdapat 4 mobil yang terparkir. di depan parkiran mobil yang sangat sempit terpasang beberapa tenda yang sudah rapi di dirikan. Di lihat dari plat nomor kendaraan berikut kaos seragam yang dikenakannya, menunjukkan bahwa para pengendara itu sebagai anggota dari salah satu dari komunitas yang berasal dari Kota Jakarta.
Berbeda dengan jalur setapak yang harus di tempuh dengan berjalan kaki tadi, tentunya jalur ini lebih jauh, karena harus turun ke perkebunan teh yang sudah masuk ke dalam kawasan kampung panaruban yang berada di bagian bawahnya, belum lagi motor harus ditinggal jauh di bagian bawahnya, sedangkan untuk dapat masuk ke tepian Curug Mandala dengan menggunakan kendaraan bermotor justru lebih mudah ungkapnya, patokannya dari jalan raya provinsi yang menghubungkan kota Bandung dengan Subang, apabila ditempuh dari arah Lembang sebelum dua belokan terakhir yang mengarah ke gang menuju objek wisata pemandian air panas Ciater, sebelum perempatan yang ditandai dengan adanya gapura gotong royong itu, di sebelah kiri jalan provinsi tersebut terdapat jalan berbatu kerikil, nantinya jalan tersebut akan berujung ke lokasi keberadan Curug Mandala, ungkapnya.
Diposting oleh Rudi di 19.26 0 komentar
definisi air mineral
Diposting oleh Rudi di 20.22 0 komentar
komposisi atmosfer
Diposting oleh Rudi di 17.16 0 komentar
atmosfer bumi
Diposting oleh Rudi di 17.15 0 komentar
arti kromosfer
Diposting oleh Rudi di 17.14 0 komentar
Latihan Soal Geografi SMA Kelas XI Materi Fenomena Biosfer dan Persebaran Flora Fauna
1. Dangkalan Sunda merupakan ....
a. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Timur dengan Benua Australia
b. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat
c. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Barat dengan Benua Asia
d. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Barat dengan daratan Benua Asia
e. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Timur dengan daratan Benua Australia
a. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Timur dengan Benua Australia
b. daratan yang menghubungkan antara Indonesia tengah dengan Indonesia Barat
c. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Barat dengan Benua Asia
d. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Barat dengan daratan Benua Asia
e. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Timur dengan daratan Benua Australia
a. jenis flora dan fauna di Indonesia Timur mirip dengan flora dan fauna di Australia
b. selain (a) jenis-jenisnya makin ke barat semakin langka
c. jenis flora dan fauna di Indonesia Barat mirip dengan flora dan fauna di Australia
d. selain (c) jenis-jenisnya makin ke timur semakin langka
e. yang tepat ialah (b), sebab Max Weber hanya mengadakan penelitian jenis flora dan fauna di Indonesia Timur
a. pertumbuhan dan perkembangan manusia yang cepat
b. manusia mengambil flora dan fauna untuk keperluan hidupnya
c. banyak jenis penyakit yang mematikan flora dan fauna itu
d. semua manusia membutuhkan makanan, pakaian, dan rumah yang diambil bahannya dari berbagai flora dan fauna
e. perkembangan penduduk yang cepat menyebabkan populasi flora dan fauna itu terdesak
a. perlindungan terhadap lingkungan alam agar tetap asli dan lestari terutama lingkungan alamnya
b. perlindungan terhadap lingkungan alam agar tetap asli dan lestari terutama melindungi faunanya
c. yang tepat ialah a dan b
d. perlindungan terhadap jenis satwa tertentu agar tidak punah
e. perlindungan terhadap semua jenis satwa agar tetap hidup dalam habitatnya
a. Leuser, Aceh d. Bromo, Jawa Timur
b. Arjuno, Malang e. Lawu, Jawa Tengah
c. Jayawijaya, Irian Jaya
a. kasuari d. elang Jawa
b. bangau e. cenderawasih
c. kesturi
a. lebah d. rubah
b. rebah e. rempah-rempah
c. labah-labah
a. tundra d. stepa
b. taiga e. pampa
c. sabana
a. tundra d. stepa
b. taiga e. pampa
c. sabana
Diposting oleh Rudi di 02.38 0 komentar
penamaan batuan
Tekstur/Struktur
|
Komposisi mineral/fragmen
|
Nama batuan
|
Ciri-ciri khas
|
Rudit
(2 – 256 mm)
|
Komposisi sejenis atau campuran, terutama dengan rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batugamping dll.
|
Konglomerat
|
Fragmen umumnya bulat atau agak membulat
|
Breksi
|
Fragmen umumnya runcing, dan menyudut
| ||
Fanglomerat
|
Kipas aluvial yang mengalami pembatuan
| ||
Pecahan batuan bercapur dengan semen
|
Tillit
|
Umumnya tidak terpisah. Fragmen batuan terdapat bekas goresan
| |
Arenit
(1/16 – 2 mm)
|
Terutama kuarsa 25%, felspar kalium atau plagioklas 10-25%.
Pecahan batuan: basal, riolit, batusabak dll.
Mineral mika, serisit, klorit, bijih besi.
|
Arenit atau
batupasir kuarsa
|
Pemilahan baik dan bersih
|
Arkose
|
Pemilahan jelek, warna abu-abu kemerahan
| ||
Batupasir felspatik
Graywacke
subgraywacke
|
Lebih dewasa dari arkose antara graywacke dan arenit
| ||
Lutit
(1/16 – 1/256 mm)
|
Umumnya mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit dan bijih besi.
|
Batulanau
|
Antara batupasir dan serpih
|
Serpih
Batulumpur
Batulempung
|
Mudah membelah, tidak plastis, bila dipanasi menjadi plastis
|
Tekstur/Struktur
|
Komposisi mineral/fragmen
|
Nama batuan
|
Ciri-ciri khas
|
Rapat, afanitik, berbutir kasar, kristalin, porus, oolit dan mosaik
|
Terutama kalsit
|
Batugamping
|
Breaksi dengan HCl, mengandung organik, bioklastika,
|
Terutama dolomit
|
Dolomit
|
Tidak segera bereaksi dengan HCl, jarang mengandung fosil, berbutir sedang
| |
Berbutir halus
|
Kristal halus dengan mikroorganisme
|
Kapur
|
Putih – abu-abu terang, sangat rapuh, mengandung fosil
|
Karbonat dan lempung
|
Napal
|
Abu-abu terang, rapuh, pecahan konkoidal
| |
Rapat dan berlapis
|
Campuran silika, opal dan kalsedon dll.
|
Rijang
|
Warna beragam, keras, kilap non logam, konkoidal
|
Terutama gips
Anhidrit
Terutama malit
|
Gips
|
Evaporit, tidak sendiri melainkan berasosiasi dengan mineral/batuan lain.
Dijumpai kristal yang mengelompok
| |
Masif atau berlapis
|
Mineral fosfat dan fragmen tulang
|
Fosforit
|
Diperlukan penentuan kadar P2O3
|
Amorf, berlapis, tebal
|
Humus, tumbuhan
|
Batubara, lignit
|
Warna coklat, pecahan prismatik
|
Diposting oleh Rudi di 02.32 0 komentar
STRUKTUR BATUAN
- Struktur di dalam batuan (features within strata) :# Struktur perlapisan (planar atau stratifikasi). Jika tebal perlapisan < 1 cm disebut struktur laminasi.# Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross lamination.# Struktur perlapisan pilihan (graded bedding)~Normal, jika butiran besar di bawah dan ke atas semakin halus.~Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas semakin kasar.2. Struktur permukaan (surface features)# Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks)# Cetakan kaki binatang (footprints of various walking animals.# Cetakan jejak binatang melata (tracks and trails of crowling animals)# Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)# Gumuk pasir (dunes, antidunes)3. Struktur erosi (erosional sedimentary structures)# Alur/galur (flute marks, groove marks,linear ridges)# Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen batuan atau fosil)# Saluran dan cekungan gerusan (channels and scours)# Cekungan gerusan dan pengisian (scours & fills)
Diposting oleh Rudi di 02.30 0 komentar