klasifikasi proyeksi peta

Kamis, 12 September 2013

Klasifikasi proyeksi peta mendasar pada: (1) berdasarekan garis karakteristiknya; (2) berdasarkan tingkat kesalahannya; (3) berdasarkan konstruksinya.
(1)   Berdasarkan garis karakterististiknya, proyeksi peta dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu: (a) proyeksi normal, yaitu garis karakteristik berimpit dengan sumbu bumi; (b) proyeksi transversal, yaitu garis karakteristik tegak lurus dengan sumbu bumi; dan (c) proyeksi obligue (miring), yaitu garis karakteristik membentuk sudut lancip terhadap sumbu lancip.
(2)   Berdasarkan tingkat kesalahannya, proyeksi peta dapat dibagi menjadi:
a.      Proyeksi ekuivalent, proyeksi yang kebenarannya pada luasan yang tetap.
b.      Proyeksi equidistant, proyeksi yang kebenarannya pada jarak yang tetap.
c.       Proyeksi conform, kebenarannya pada bentuk peta yang sama dengan bentuk globe dengan ukuran skala yang sama.
Syarat-syarat:
1)      Garis parallel dan meridian saling tegak lurus.
2)      Skala ke segala arah pada titik harus sama, namun skala  dari titik satu ke titik lain bisa berbeda.
3)      Perbandingan unsure parallel dan meridian tetap.
(3)   Berdasarkan konstruksinya, dibagi menjadi:
a.      Proyeksi perspektif, konstruksinya bersifat matematis.
b.      Proyeksi non perspektif, merupakan modifikasi dari proyeksi perspektif.

Terbentuknya Bumi dalam Teori Apungan benua (Wegener)


Semua daratan berasal dari satu benua besar yang disebut pangea. Asumsinya didasari oleh:
a.      Terdapat  kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika.
b.      Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.
c.       Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua India semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya.
d.      Green land semakin mendekat ke Amerika Utar

terbentuknya bumi dalam teori laurasia-gondwana

Muka bumi selalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung hingga kini, ditunjukan dengan adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi pernah berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua besar (supercontinent) brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini secara perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat sebagian benua terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda perkembangannya, benua ini pecah dan memisah saling menjauh. Dan membentuk kondisi seperti sekarang ini (5 benua).(Eduard Suess)

terbentuknya bumi dalam teori tektonik lempeng

Teori ini adalah yang paling masuk akal dan diterima diseluruh dunia oleh ahli geologi.
Kerak bumi dan lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer, sehinga dianggap satu daerah yang saling berhubungan karena adanya aliran konveksi yang keluar di bagian tengah dasar samudra.

terbentuknya bumi dalam teori kontraksi

Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. massa yang sangat panas bertemu dengan udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan pengerutan yang tidak sama antara 1 tempat dan tempat lain (James Dana dan Elie Baumant)

arti spesies

Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif.

arti hutan konifer

adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang memiliki runjung ("cone") sebagai organ pembawa biji.

KUMPULAN FOTO DARI DINDING FACEBOOK

 
 
 

YANG SAYA UCAPKAN UNTUK ANDA

......terimakasih telah berkesempatan mengunjungi blog kami .....