TAHAP INTERPRETASI CITRA

Selasa, 30 Oktober 2012

Tahapan-tahapan kegiatan dalam interpretasi citra, yaitu :

1. Deteksi  
adalah usaha penyadapan data secara global baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Di dalam deteksi ditentukan ada tidaknya suatu objek. Misalnya, objek berupa savana.
 
2. Identifikasi  
adalah kegiatan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra yang dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor dengan alat stereoskop.
Ada tiga ciri utama yang dapat dikenali, yaitu sebagai berikut.
a. Ciri Spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan objek. Ciri spektral dinyatakan dengan rona dan warna. Adapun faktor yang mempengaruhi rona antara lain sebagai berikut.
1) Karakteristik objek (permukaan kasar atau halus).
2) Bahan yang digunakan (jenis film yang digunakan).
3) Pemrosesan emulsi (diproses dengan hasil redup, setengah redup, dan gelap).
4) Keadaan cuaca (cerah atau mendung).
5) Letak objek (pada lintang rendah atau tinggi).
6) Waktu pemotretan (penyinaran pada bulan juni atau september).
 
b. Ciri Spasial adalah ciri yang terkait dengan ruang permukaan Bumi. Ciri spasial dapat dikenali dengan menggunakan unsurunsur interpretasi yang meliputi rona, bentuk, pola, ukuran, bayangan, asosiasi, dan tekstur.
 
c. Ciri Temporal adalah ciri yang terkait dengan benda pada waktu perekaman. Misalnya, rekaman sungai musim hujan tampak cerah, sedangkan pada musim kemarau tampak gelap.
 
3. Analisis 
 adalah kegiatan penelaahan dan penguraian data hasil identifikasi sehingga dapat dihasilkan dalam bentuk tabel, grafik, atau peta tematik.
Urutan kegiatan yang lebih rinci dalam interpretasi citra, yaitu sebagai berikut.
a. Menguraikan atau memisahkan objek yang rona atau warnanya berbeda.
b. Ditarik garis batas atau deliniasi bagi objek yang rona dan warnanya sama.
c. Setiap objek dikenali berdasarkan karakteristik spasial dan unsur temporalnya.
d. Objek yang sudah dikenali diklasifikasikan sesuai dengan tujuan interpretasinya.
e. Digambarkan ke dalam peta kerja atau peta sementara.
f. Untuk menjaga ketelitian dan kebenarannya dilakukan pengece kan medan (lapangan).
g. Interpretasi akhir adalah pengkajian atas pola atau susunan keruangan (objek).
h. Dipergunakan sesuai tujuannya.
 
SUMBER: dari berbagai sumber

KARAKTERISTIK SPASIAL

Dalam interpretasi citra, karakteristik spasial dilihat dari segi: 


Tekstur (Texture) adalah frekuensi perubahan rona pada citra yang dinyatakan dengan kasar, sedang, dan halus. Misalnya, hutan bertekstur kasar, semak belukar bertekstur sedang, sedangkan sawah bertekstur halus.
 
Bentuk (Shape) adalah konfigurasi atau kerangka gambar dari suatu objek yang mudah dikenali. Misalnya, persegi empat teratur dapat diidentifikasi sebagai komplek perkantoran, sedangkan bentuk persegi tidak teratur dapat diidentifikasi sebagai kompleks permukiman penduduk. Bentuk lainnya antara lain gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L, dan U atau persegi panjang.
 
Ukuran (Size) adalah ciri objek berupa jarak, luas, lereng, dan volume. Ukuran objek pada citra dikalikan dengan skala meng hasilkan jarak yang sebenarnya.
 
Pola (Pattern) adalah susunan keruangan yang dapat menandai bahwa suatu objek merupakan bentukan oleh manusia atau bentukan alamiah. Misalnya, pola garis teratur merupakan pola jalan, sedang kan pola garis yang berkelok-kelok merupakan sungai. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan jaraknya seragam, serta selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa, dan kebun kopi mudah dibedakan dengan hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya.
 
Situs (Site) adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Misalnya, permukiman pada umumnya memanjang pada pinggir pantai, tanggul alam, atau sepanjang tepi jalan. Adapun persawahan banyak terdapat di daerah dataran rendah dan berdekatan dengan aliran sungai. Jadi, situs sawah berdekatan dengan situs sungai.
 
Bayangan (Shadow) adalah sifat yang menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Bayangan juga dapat merupakan kunci pengenalan yang penting dari beberapa objek yang justru dengan adanya bayangan menjadi lebih jelas. Misalnya, lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan, begitu juga cerobong asap dan menara, tampak lebih jelas dengan adanya bayangan. Foto-foto yang sangat condong biasanya memper lihatkan bayangan objek yang tergambar dengan jelas.
 
sumber gbr:http://mtnugraha.wordpress.com/jual-citra-satelit/
 
Asosiasi (Association) adalah keterkaitan antara objek yang satu  dengan objek yang lainnya. Misalnya, stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api. Adapun permukiman penduduk berasosiasi dengan jalan.
 
Konvergensi Bukti adalah bukti-bukti yang mengarah kepada kebenaran, artinya semakin banyak unsur interpretasi yang diguna kan dalam menginterpretasi suatu citra maka semakin besar kemung kinan kebenaran interpretasi yang dilakukan. Tahapan-tahapan kegiatan dalam interpretasi citra, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis.
 
sumber: dari berbagai sumber

jenis gelombang gempa

Senin, 29 Oktober 2012

Gelombang gempa (Seismic Waves) adalah gelombang-gelombang yang menjalar di bumi, biasanya dihasilkan oleh gempa tektonik.

Secara umum, gelombang gempa dikategorikan menjadi Body Wave dan Surface Wave.
1. Body Wave
 gelombang yang merambat di interior bumi. Terdiri atas:
a) P-Wave/Compressional Wave/gelombang primer, ciri-ciri:
- gelombang longitudinal (arah gerak partikel searah dengan arah rambatan)
- kecepatan 330 m/s di udara, 1450 m/s di air, dan sekitar 5000 m/s di granit
- Bisa merambat di segala jenis medium (padat, cair, gas)
- relatif paling “lembut” dibandingkan dengan S-Wave dan Surface Wave yang sangat merusak
- Amplitudo terkecil
b) S-Wave/Shear Wave/gelombang sekunder, ciri-ciri:
Photobucket 
 -  gelombang transversal (arah gerak partikel tegak lurus dengan arah rambatan)
-  kecepatan 60% dari P-Wave
- Bisa merambat di medium padat saja!
- efek kerusakan lebih besar dari P-wave
- Amplitudo lebih besar dari P-wave

2. Surface Wave
gelombang yang merambat di sepanjang permukaan bumi. Terdiri atas:
a) Love Wave 
- gelombang transversal (arah gerak partikel tegak lurus dengan arah rambatan)
- kecepatan 70% dari S-wave
- Paling merusak, terutama di daerah dekat episentrum
- Getaran yang dirasakan manusia pertama kali
- Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911
b) Rayleigh Wave
- gerakan eliptik retrograde/ “ground roll” (tanah memutar ke belakang tapi secara umum gelombangnya merambat ke depan—analog dengan gelombang laut)
- Sedikit lebih cepat dari Love Wave (90% dari kecepatan S-wave)
- ditemukan oleh Lord Rayleigh pada 1885

SUMBER: http://www.toiki.or.id/2010/05/gelombang-cinta-macam-macam-gelombang.html

BATU GRANIT

Minggu, 28 Oktober 2012


Gambaran Umum

Granit adalah batuan beku intrusif yang berwarna cerah, berukuran butir kristal kasar . Komposisi mineral utamanya adalah kuarsa, ortoklas (K-Feldspar), dan ploagioklas (plagioklas-Ca). Mineral-mineral tersebut memberikan warna cerah pada granit yang berkisar dari putih  sampai merah jambu (pink). Mineral tambahan yang banyak dijumpai dalam granit adalah biotit (mika hitam) dan hornblende. Kedua mineral tersebut berwarna gelap atau hitam sehingga memberikan bintik-bintik hitam pada granit.

Pembentukan Granit
Granit terbentuk di daerah kontinen atau benua sebagai batuan beku intrusif. Ukuran butir kristal mineral penyusunnya yang berukuran kasar menunjukkan granit terbentuk melalui proses pembekuan magma yang sangat lambat.

Sebagai batuan intrusif, granit terbentuk karena pembekuan magma yang terjadi jauh di dalam bumi. Dijumpainya granit di permukaan bumi sekarang menunjukkan bahwa kerak bumi telah mengalami erosi sangat dalam.

Definisi Granit
Granit dapat didefinisikan dari tiga sudut pandang, yaitu definisi sederhana, definisi menurut ilmui petrologi, dan definisi komersil atau dagang.

Secara sederhana, granit didefinisikan sebagai batuan beku berwarna cerah, berukuran butir kasar, berkomposisi mineral dominan feldspar dan kuarsa, kompisisi mineral minor mika dan amfibol.

Definisi menurut ilmu petrologi, granit adalah batuan beku yang mengandung kuarsa berkisar dari 10 – 50 % daru seluruh mineral felsik, dan mengandung alkali feldspar 65 – 90 % dari kandungan total mineral feldspar. Untuk dapat menerapkan definisi ini diperlukan kemampuan melakukan identifikasi mineral.
Menurut industri batuan komersil, granit adalah batuan yang butirannya dapat dilihat dan memiliki kekerasan yang lebih keras daripada marmer. Menurut definisi ini maka gabro, basalt, pegmatit, skis, gneis, syienit, monzonit, anorthosit, granodiorit, diabas, diorit disebut sebagai “granit”.

sumber: http://wahyuancol.wordpress.com/2011/01/19/granit/

DEFINISI LONGSOR

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:

 Sumber gambar: http://www.geology.enr.state.nc.us/Landslide_Info/Landslides_main.htm


  • erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

kualitas dan kuantitas penduduk

Jumat, 26 Oktober 2012

 Permasalahan Kuantitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan
Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya:
  1. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.
  2. Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.
  3. Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.
  4. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan volume pekerjaan menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak pada kerawanan sosial.
Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut:
# Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
  1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
  2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
  3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
  1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
  2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.
Usaha-usaha tersebut di antaranya:
  • Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
  • Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
  • Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
  • Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
  • Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
  • Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
  • Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
# Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
  1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
  2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
  3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
  4. Gizi yang rendah.
  5. Penyakit menular.
  6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:
  1. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
  2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
  3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
  4. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
  5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
  6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
# Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.
Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
  1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
  2. Jumlah penduduk banyak.
  3. Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
  1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
  2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
  3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
  1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
  2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:
  1. Menekan laju pertumbuhan penduduk.
  2. Merangsang kemauan berwiraswasta.
  3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
  4. Memperluas kesempatan kerja.
  5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.
Sumber  :  http/meetabied.wordpress.com/2010/permasalahan kuantitas-kualitas penduduk

KEPADATAN PENDUDUK / DENSITY

Kamis, 20 September 2012

Definisi kepadatan penduduk:
Kepadatan penduduk/density adalah jumlah rata-rata penduduk yang mendiami suatu wilayah administrative atau politis tertentu, biasanya dinyatakan dalam jiwa/Km2.

katagori kepadatan :
1. Kepadatan penduduk aritmatik
Kepadatan penduduk aritmatik adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan seluruh luas wilayah. Oleh karena itu kepadatan penduduk ini dikatakan sangat kasar, baik tempat yang dapat dihuni maupun tidak dapat dihuni disamakan/dihitung.
Kepadatan penduduk ini diperoleh dengan rumus :

KPAr = jumlah penduduk (jiwa)
              Luas wilayah (km2)
2.  Kepadatan penduduk agraris
Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang mempunyai aktivitas penduduk di sector pertanian dengan luas lahan yang dapat diolah untuk pertanian. Kepadatan penduduk jenis ini biasanya diperuntukkan dalam kepentingan teknis yaitu untuk mengetahui rata-rata tanah yang miliki petani. Contoh pemanfaatan penghitungan kepadatan ini untuk mengetahui kesejahteraan petani.
Kepadatan penduduk ini diperoleh dengan rumus :
KPAg = jumlah penduduk di sektor pertanian (jiwa)
           Luas lahan pertanian yang dapat diolah (km2)
3. Kepadatan penduduk fisiologis
Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dan luas lahan pertanian. Kepadatan jenis ini biasanya untuk mengukur kemampuan produksi pertanian dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Kepadatan penduduk ini diperoleh dengan rumus :
KPF =   jumlah penduduk (jiwa)                     .
              Luas lahan pertanian yang dapat diolah (km2)
4. Kepadatan penduduk ekonomi
Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah produksi dan luas lahan menurut kapasitas produksinya. Mengingat sulitnya menentukan kapasitas produksi suatu wilayah, maka perhitungan penduduk ekonomi jarang dipergunakan.

akibat kepadatan penduduk tinggi:
Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi.Kalian telah mengetahui,bahwa manusia memiliki berbagai kebutuhan.Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan makanan, tempat tinggal atau lahan ,air bersih dan udara bersih,serta kebutuhan sosial ekomomi.
1.berkurangnya persediaan lahan
2. kebutuhan udara bersih
3. kerusakan lingkungan
4. kebutuhan air bersih
5. kekurangan makanan
sumber: http://yuliantilestari.blogspot.com/2011/03/minggu-k-6-pengertian-kepadatan.html

KUMPULAN FOTO DARI DINDING FACEBOOK

 
 
 

YANG SAYA UCAPKAN UNTUK ANDA

......terimakasih telah berkesempatan mengunjungi blog kami .....