jenis longsor

Jumat, 25 September 2015

Jenis-Jenis Longsor

Longsor merupakan salah satu jenis erosi tanah yang bisa mengancam kehidupan manusia. Orang awam seringkali menyepelekan bencana yang
satu ini dibandingkan erupsi atau gempa padahal longsor merupakan bencana geologi yang paling sering terjadi di Indonesia menurut data statistik BNPB. Longsor dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan kecepatan alirannya, longsor dibagi menjadi tipe aliran, longsoran, runtuhan dan amblesan.
1. Tipe Aliran
Gerakan tanah disebut tipe aliran terjadi bila material longsoran tanah bergerak serentak/tiba-tiba dalam kecepatan tinggi atau dalam bahasa inggrisnya debris avalanche. Di Sumatera Barat dikatakan galodo sedangkan di Jawa sering disebut dengan banjir bandang. Gerakan tanah banjir bandang ini pernah terjadi di Bahorok Sumatera Utara dan di Pacet Malang.
2. Tipe Longsoran
Gerakan tanah ini terjadi apabila material longsoran bergerak lamban. Bekas sisa longsoran akan berbentuk tapal kuda. Ada beberapa jenis longsoran diantaranya berupa nendatan yang diikuti rekahan, retakan dan belahan. Bila gerakannya sangat lamban sekali disebut rayapan. Jenis longsoran ini pernah terjadi di Cianjur Selatan, Sumedang dan Banjarnegara.
3. Tipe Runtuhan
Longsor tipe ini terjadi bila material longsoran bergerak cepat atau bahkan sengat cepat. Longsoran tipe ini biasanya berupa material batu yang runtuh dari atas tebing atau bukit yang hampir tegak. Runtuhan sering terjadi pada tambang batu, tebing jalan atau tebing pantai.
4. Tipe Amblesan
Gerakan tanah ini bisanya terjadi akibat adanya aktivitas penambangan bawah tanah, penyedotan air tanah berlebihan, pengikisan dan pelarutan daerah kapur serta pada daerah yang sedang dilakukan pemadatan tanah..
Gerakan tanah pada dasarnya dapat terjadi apabila gaya-gaya menahan (resisting forces) massa tanah di lereng lebih kecil dibandingkan gaya mendorong atau luncuran tanah sepanjang lereng. 
Gaya yang menahan massa tanah di sepanjang lereng dipengaruhi oleh:
1. kedudukan muka air tanah.
2. sifat/mekanisme tanah terutama daya ikat tanah.
3. sudut dalam tahanan geser tanah yang bekerja disepanjang bidang luncuran
Gaya pendorong dipengaruhi oleh:
1. kandungan air dalam tanah
2. beban bangunan
3. berat massa tanah
Faktor geologi yang memengaruhi terjadinya gerakan tanah adalah struktur geologi, sifat bawaan batuan, hilangnya perekat tanah karena proses alami (pelarutan) dan gempa. Jadi perhatikan lingkungan anda, waspadalah terhadap longsor.

sumber: http://geograph88.blogspot.co.id/2015/05/jenis-jenis-longsor.html

Rumus proyeksi geometris


Keterangan:
Pn = penduduk pada tahun n
Po = penduduk pada tahun awal
1 = angka konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen)
n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n

mencari beda tinggi dan kemiringan lereng

Minggu, 13 September 2015

Mencari beda tinggi dalam satuan persen (%)

Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 %

Contoh;
Diketahui titik kontur X berketinggian 225 meter dan titik Y berketinggiann 125 meter. Jarak antara X-Y pada peta dengan skala 1:50.000 adalah 4 cm. Berapa persen kemiringan lereng X-Y?
a. 25 %
b. 20 %
c. 15 %
d. 10 %
e. 5 %

Jawab:

Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 %

Beda tinggi X-Y = 225 - 125 meter
                         = 100 meter
                         = 10.000 cm

Jarak X-Y pada peta 4 cm
Jarak sebenarnya= jarak x skala
                         = 4 x 50.000
                         = 200.000 cm

Kemiringan Lereng X-Y adalah
= Beda tinggi / jarak x 100 %
= 10.000/200.000 x 100 %
=  5 %

Jadi, kemiringan lereng X-Y adalah 5 %

Contoh lagi:

Hitunglah kemiringan lereng titik A ke titik B

Rumus:

Cari dahulu kontur interval nya. CI = 125
Cari dahulu jarak sebenarnya. Js = Jp x skala = 4 x 250.000 = 10.000

Mencari kemeringan lereng dengan rumus:
Kontur tertinggi - kontur terendah / jarak sebenarnya x 100 %
400 - 25 / 10.000 x 100 %
375 / 100 %
3,75 %
Kemiringan lereng A ke B adalah 3,75 %


Mencari beda tinggi dalam satuan derajat

Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak x 1 derajat

Contoh soal sama seperti di atas. Hanya saja satuan persen (%) diganti dengan satuan derajat.

sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html

menentukan interval kontur


Mencari kontur interval/beda tinggi (CI)

Rumus:
CI = 1/2000 x skala

Contoh:
Diketahui skala peta topografi adalah 1:100.000. Berapa beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut?

a. 5 meter
b. 50 meter
c. 55 meter
d. 500 meter
e. 555 meter

Jawab:
CI = 1/2000 x skala
    = 1/2000 x 100.000
    = 50

Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah 50 meter

sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html

Ciri-ciri Garis Kontur

Kontur adalah garis yang menunjukkan ketinggian yang sama,
Garis kontur biasanya terdapat pada peta topografi.

Ciri-ciri kontur:

  1. tidak berpotongan
  2. satu garis menunjjukan satu ketinggian
  3. garis kontur rapat = lereng terjal/curam
  4. garis kontur renggang = lereng landai
  5. angak kontur menunjukkan interval (CI)
  6. angka kontur dalam satuan meter
  7. lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA
  8. lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur pendakian
sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html

KUMPULAN FOTO DARI DINDING FACEBOOK

 
 
 

YANG SAYA UCAPKAN UNTUK ANDA

......terimakasih telah berkesempatan mengunjungi blog kami .....