TRANSMIGRASI KELUARGA

Minggu, 29 November 2015

Transmigrasi keluarga adalah transmigrasi yang pembiayaannya ditanggung oleh keluarganya yang telah berada di daerah transmigrasi.

TRANSMIGRASI SWAKARSA/SPONTAN

Transmigrasi swakarsa/spontan adalah transmigrasi yang diselenggarakan atas biaya sendiri dengan bimbingan dan fasilitas dari pemerintah. Transmigrasi jenis inilah yang diharapkan pemerintah.

TRANSMIGRASI BEDOL DESA

Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi seluruh penduduk dari sebuah atau beberapa desa beserta seluruh aparatur pemerintahannya karena daerah tersebut terkena rencana proyek pemerintah.

jenis longsor

Jumat, 25 September 2015

Jenis-Jenis Longsor

Longsor merupakan salah satu jenis erosi tanah yang bisa mengancam kehidupan manusia. Orang awam seringkali menyepelekan bencana yang
satu ini dibandingkan erupsi atau gempa padahal longsor merupakan bencana geologi yang paling sering terjadi di Indonesia menurut data statistik BNPB. Longsor dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan kecepatan alirannya, longsor dibagi menjadi tipe aliran, longsoran, runtuhan dan amblesan.
1. Tipe Aliran
Gerakan tanah disebut tipe aliran terjadi bila material longsoran tanah bergerak serentak/tiba-tiba dalam kecepatan tinggi atau dalam bahasa inggrisnya debris avalanche. Di Sumatera Barat dikatakan galodo sedangkan di Jawa sering disebut dengan banjir bandang. Gerakan tanah banjir bandang ini pernah terjadi di Bahorok Sumatera Utara dan di Pacet Malang.
2. Tipe Longsoran
Gerakan tanah ini terjadi apabila material longsoran bergerak lamban. Bekas sisa longsoran akan berbentuk tapal kuda. Ada beberapa jenis longsoran diantaranya berupa nendatan yang diikuti rekahan, retakan dan belahan. Bila gerakannya sangat lamban sekali disebut rayapan. Jenis longsoran ini pernah terjadi di Cianjur Selatan, Sumedang dan Banjarnegara.
3. Tipe Runtuhan
Longsor tipe ini terjadi bila material longsoran bergerak cepat atau bahkan sengat cepat. Longsoran tipe ini biasanya berupa material batu yang runtuh dari atas tebing atau bukit yang hampir tegak. Runtuhan sering terjadi pada tambang batu, tebing jalan atau tebing pantai.
4. Tipe Amblesan
Gerakan tanah ini bisanya terjadi akibat adanya aktivitas penambangan bawah tanah, penyedotan air tanah berlebihan, pengikisan dan pelarutan daerah kapur serta pada daerah yang sedang dilakukan pemadatan tanah..
Gerakan tanah pada dasarnya dapat terjadi apabila gaya-gaya menahan (resisting forces) massa tanah di lereng lebih kecil dibandingkan gaya mendorong atau luncuran tanah sepanjang lereng. 
Gaya yang menahan massa tanah di sepanjang lereng dipengaruhi oleh:
1. kedudukan muka air tanah.
2. sifat/mekanisme tanah terutama daya ikat tanah.
3. sudut dalam tahanan geser tanah yang bekerja disepanjang bidang luncuran
Gaya pendorong dipengaruhi oleh:
1. kandungan air dalam tanah
2. beban bangunan
3. berat massa tanah
Faktor geologi yang memengaruhi terjadinya gerakan tanah adalah struktur geologi, sifat bawaan batuan, hilangnya perekat tanah karena proses alami (pelarutan) dan gempa. Jadi perhatikan lingkungan anda, waspadalah terhadap longsor.

sumber: http://geograph88.blogspot.co.id/2015/05/jenis-jenis-longsor.html

Rumus proyeksi geometris


Keterangan:
Pn = penduduk pada tahun n
Po = penduduk pada tahun awal
1 = angka konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen)
n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n

mencari beda tinggi dan kemiringan lereng

Minggu, 13 September 2015

Mencari beda tinggi dalam satuan persen (%)

Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 %

Contoh;
Diketahui titik kontur X berketinggian 225 meter dan titik Y berketinggiann 125 meter. Jarak antara X-Y pada peta dengan skala 1:50.000 adalah 4 cm. Berapa persen kemiringan lereng X-Y?
a. 25 %
b. 20 %
c. 15 %
d. 10 %
e. 5 %

Jawab:

Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 %

Beda tinggi X-Y = 225 - 125 meter
                         = 100 meter
                         = 10.000 cm

Jarak X-Y pada peta 4 cm
Jarak sebenarnya= jarak x skala
                         = 4 x 50.000
                         = 200.000 cm

Kemiringan Lereng X-Y adalah
= Beda tinggi / jarak x 100 %
= 10.000/200.000 x 100 %
=  5 %

Jadi, kemiringan lereng X-Y adalah 5 %

Contoh lagi:

Hitunglah kemiringan lereng titik A ke titik B

Rumus:

Cari dahulu kontur interval nya. CI = 125
Cari dahulu jarak sebenarnya. Js = Jp x skala = 4 x 250.000 = 10.000

Mencari kemeringan lereng dengan rumus:
Kontur tertinggi - kontur terendah / jarak sebenarnya x 100 %
400 - 25 / 10.000 x 100 %
375 / 100 %
3,75 %
Kemiringan lereng A ke B adalah 3,75 %


Mencari beda tinggi dalam satuan derajat

Rumus:
Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak x 1 derajat

Contoh soal sama seperti di atas. Hanya saja satuan persen (%) diganti dengan satuan derajat.

sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html

menentukan interval kontur


Mencari kontur interval/beda tinggi (CI)

Rumus:
CI = 1/2000 x skala

Contoh:
Diketahui skala peta topografi adalah 1:100.000. Berapa beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut?

a. 5 meter
b. 50 meter
c. 55 meter
d. 500 meter
e. 555 meter

Jawab:
CI = 1/2000 x skala
    = 1/2000 x 100.000
    = 50

Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah 50 meter

sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html

Ciri-ciri Garis Kontur

Kontur adalah garis yang menunjukkan ketinggian yang sama,
Garis kontur biasanya terdapat pada peta topografi.

Ciri-ciri kontur:

  1. tidak berpotongan
  2. satu garis menunjjukan satu ketinggian
  3. garis kontur rapat = lereng terjal/curam
  4. garis kontur renggang = lereng landai
  5. angak kontur menunjukkan interval (CI)
  6. angka kontur dalam satuan meter
  7. lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA
  8. lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur pendakian
sumber:http://fastrans22.blogspot.co.id/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html

Definisi pertanian berkelanjutan

Minggu, 30 Agustus 2015

Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya

definisi AKUIFER

Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air. Melalui akuifer inilah air tanah dapat diambil. Penelitian aliran air di akuifer dan karakterisasi akuifer disebut hidrogeologi.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Akuifer

Menjelajahi Jejak Lava Hulu Ci Muja




My Article: Menjelajahi  Jejak Lava Hulu Ci Muja  
(Artikel terbit di koran Pikiran Rakyat, Edisi Bulan Juni 2015)
Hamparan perkebunan teh menyambut kedatangan kami berdua ketika menjelajahi hulu sungai Ci Muja. Di bagian ujung paling depan terlihat punggungan Gunung Tangkubanparahu mengisyaratkan bahwa dari sana-lah sumber air yang mengisi pola alirannya.

Perjalanan menggunakan kendaraan bermotor melintasi ruas jalan di tengah-tengah perkebunan teh yang berada di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang ini mengalami sedikit hambatan, kondisi jalannya berbatu terjal, dan bergelombang, penampangnya menjadi seperti itu karena tergerus oleh limpasan air di saat turun hujan.  

Dua kendaraan motor yang masing-masing kami bawa pun akhirnya di parkir di tepian ruas perkebunan. Tak sanggup di paksa naik dalam kondisi jalan seperti itu. Kemudian perjalanan kami lanjutkan dengan hiking menyusuri jalur lintasan. Angin lembah begitu lirih mengantarkan uap air yang lembab mengiringi perjalanan kami seakan tak memberikan ruang untuk kemunculan keringat di sekujur badan.
Di samping kiri-kanan trek yang di lewati ditumbuhi rindangnya pepohonan yang menyejukan mata. Keberadaannya lebih mencolok dibandingkan tanaman lain, karena tumbuh menjulang lebih tinggi di bandingkan tanaman teh di bagian bawahnya.  

Tujuan kami berdua yaitu menjelajahi curug-curug yang berada di aliran Ci Muja. Sungai tersebut memiliki pola aliran dendritik. Pola aliran seperti ini biasanya memiliki corak seperti akar atau ranting-ranting pepohonan. Dalam satu alur sungainya, Ci Muja memiliki beberapa air terjun atau curug, diantaranya curug Cimuja, Curug Mandala, Curug Sadim, Curug Karembong, dan Curug Goa Badak.
Awalnya sedikit bingung, informasi yang terkumpul mengenai penjelajahan ini hanya bersumber dari internet saja, sehingga saat di lapangan seperti ini kebingungan semakin menjadi-jadi, terutama mengenai  ke arah mana jalur trek yang harus di jelajahi.

Rupanya setelah berjalan lebih jauh menapaki jalur, di tengah-tengah perkebunan teh tersebutdi bagian  perempatan jalannya ternyata terdapat penunjuk arah menuju curug mandala. Penunjuk arah itu mengarah ke bagian kanan perkebunan, sayapun penuh semangat berbelok arah itu sesuai yang di tunjukkan. Tidak berlangsung lama, kira-kira hanya 40 langkah kaki saja trek yang tadinya di suguhi oleh hamparan perkebunan teh kemudian berubah suasana menjadi rimbunnya semak belukar yang menanungi jalur lintasan.
Jalur lintasan kali ini berada di ujung perkebunan teh, jalur ini tepatnya berada di bagian bawah tepi dari perkebunan. Dalam rindangnya belukar yang menaungi perjalanan, terlihat di bagian kanan trek itu menunjukkan sebua lembah yang memanjang ke utara, kemungkinan di bagian bawahnya merupakan alur sungai Ci Muja. Permukaan lembahnya di dominasi oleh ragamnya flora. Terlihat jelas berbagai jenis tumbuhan diantaranya pohon kaliandra, pakis, tepus dan honje, bunganya bermekaran menghibur mata, dahannya membentuk media bagi burung Toet dan Sikatan yang penuh lincah berkicau menampakan diri di bagian lembahnya.

Menyusuri trak tersebut, sepatu lapangan kami begitu mudahnya kotor, trek tanah basah begitu mudahnya melekatkan tanah di seluruh permukaan sepatu. Gemiricik air yang keluar dari seke mengalir ke bagian paling bawahnya sebagai jalur lintasan, yang kemungkinan merupakan jalur satu-satunya menuju trek Curug Mandala sebagai curug pertama yang akan ditemui. Di beberapa titik dapat ditemui  kubangan air, terlihat air di kubangannya begitu jernih, mengisyaratkan bahwa pada hari itu kami berdua ini sebagai orang pertama  yang melintasi kawasannya.

Setelah berjalan kaki 40 menit lamanya dari tempat menepikan kendaraan bermotor di hamparan perkebunan teh di bagian bawah tadi, akhirnya kami sampai juga di Curug Mandala. Saya begitu kaget, rupanya saat menyusuri trek tanah basah tadi dalam hati terlintas pikiran bahwa kemungkinan hanya satu jalur saja trek yang hanya bisa di jelajahi, namun ternyata perkiraan itu salah besar, karena kawasan Curug Mandala ini bisa di lalui menggunakan kendaraan bermotor maupun mobil.

Terbukti di dekat Curug Mandala yang tentunya berada di tepian aliran sungai Ci Muja ini, saat itu terdapat 4 mobil yang terparkir. di depan parkiran mobil yang sangat sempit terpasang beberapa tenda yang sudah rapi di dirikan. Di lihat dari plat nomor kendaraan berikut kaos seragam yang dikenakannya, menunjukkan bahwa para pengendara itu sebagai anggota dari salah satu dari komunitas yang berasal dari Kota Jakarta.
Sambil beristirahat memulihkan urat kaki yang begitu pegal efek menyusuri jalur trek yang di lalui tadi, saya ikut bercengkrama dengan mereka-mereka di sana.  Dalam keakraban kami, tak lama kemudian datang menghampiri salah seorang berpakaian sejenis baju hansip yang lusuh menghampiri kami, rupanya beliau adalah petugas yang menjaga Curug Mandala, beliau banyak sekali bemberi informasi, diantaranya bahwa sebenarnya jalur menuju Curug Mandala ini ada dua, salah satunya ada yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki dan ada juga jalur yang bisa dilalui menggunakan kendaraan bermotor, termasuk mobil yang beroda empat.

Berbeda dengan jalur setapak yang harus di tempuh dengan berjalan kaki tadi, tentunya jalur ini lebih jauh, karena harus turun ke perkebunan teh yang sudah masuk ke dalam kawasan kampung panaruban yang berada di bagian bawahnya, belum lagi motor harus ditinggal jauh di bagian bawahnya, sedangkan untuk dapat masuk ke tepian Curug Mandala dengan menggunakan kendaraan bermotor justru lebih mudah ungkapnya, patokannya dari jalan raya provinsi yang menghubungkan kota Bandung dengan Subang, apabila ditempuh dari arah Lembang sebelum dua belokan terakhir yang mengarah ke gang menuju objek wisata pemandian air panas Ciater, sebelum perempatan yang ditandai dengan adanya gapura gotong royong itu, di sebelah kiri jalan provinsi tersebut terdapat jalan berbatu kerikil, nantinya jalan tersebut akan berujung ke lokasi keberadan Curug Mandala, ungkapnya.


Penulis:
Rudi Hartono
(Alumnus Pendidikan Geografi - UPI)

definisi air mineral

Rabu, 17 Juni 2015

Air mineral adalah air yang mengandung mineral atau bahan-bahan larut lain yang mengubah rasa atau memberi nilai-nilai terapi. Banyak kandungan Garam, sulfur, dan gas-gas yang larut di dalam air ini. Air mineral biasanya masih memiliki buih. Air mineral bersumber dari mata air yang berada di alam. 

 sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Air_mineral

komposisi atmosfer

Selasa, 16 Juni 2015

Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih dikenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.93%), dan gas lainnya.
Atmosfer tersusun oleh:
Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di dalam bumi sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang berlimpah dari sinar matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan oksigen (fotosintesis). Oksigen terakumulasi di udara kemudian berkembang makhluk yang membutuhkan oksigen. Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang cukup banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen antara lain berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral dari pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat di dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozon yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon, maka akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di bumi. Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Selain unsur pembentuk yang berupa gas, udara juga mengandung partikel padat dan cair, yang begitu kecilnya sehingga gerakan udara dapat mengimbangi kecenderungan partikel tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu dapat berasal dari debu yang terangkat oleh angin, partikel garam laut, ataupun hasil pembakaran dan pengolahan dalam industri. Berdasarkan pengalaman sehari-hari kita mengetahui bahwa suhu udara berubah-ubah dari waktu ke waktu; pagi yang sejuk diikuti oleh sore hari yang panas, dan musim dingin yang dingin diikuti musim panas yang panas dalam suatu daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari tempat ke tempat pada waktu yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih panas daripada wilayah pada lintang yang lebih tinggi dan daerah yang rendah lebih panas daripada pegunungan tinggi.
Bumi secara keseluruhan selama setahun penuh, suhu rata-rata di dekat tanah pada muka laut (suhu permukaan) adalah 15 °C (288°K, 59 °F). Rata-rata keseluruhan sepanjang tahun turun menurut ketinggian. Namun, kira-kira di atas 12 km (40.000 kaki) penurunan suhu berhenti. Lapisan atmosfer dengan suhu yang rata-rata berkurang menurut kentinggian, disebut troposfer, lapisan diatasnya denagn suhu tetap atau meningkat disebut stratosfer. Pada permukaan diantara troposfer dan stratosfer (kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut tropopause. Daerah dimana cuaca terjadi adalah bagian terbawah atmosfer, yang disebut troposfer (daerah inilah yang menjadi perhatian bagi para ahli meteorologi).
Troposfer memiliki sifat penting, yaitu bahwa secara umum temperatur berkurang terhadap ketinggian. Diatas troposfer adalah stratosfer yang dicirikan oleh bertambahnya temperatur terhadap ketinggian. Diskontinuitas yang membedakan troposfer dengan stratosfer adalah lapisan tropopause. Pada troposfer campuran gas-gas terdiri dari 78% nitrogen dan 21% oksigen (prosen dalam volume). Sisanya sebesar 1% adalah campuran gas yang terdiri dari argon, karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Campuran gas-gas tanpa uap-air disebut sebagai udara kering, dan campuran gas-gas tanpa terkecuali disebut sebagai udara lembab.

atmosfer bumi

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer_Bumi

arti kromosfer

Kromosfer adalah lapisan tipis di atmosfer matahari. Lapisan ini terletak di atas fotosfer, dan memiliki kedalaman sekitar 2.000 kilometer.
Nama kromosfer berasal dari fakta bahwa kromosfer memiliki warna kemerahan. Warna kromosfer hanya dapat dilihat oleh mata telanjang pada saat gerhana Matahari, ketika kromosfer terlihat di belakang bulan.
sumber: https://id.wikipedia.org

Latihan Soal Geografi SMA Kelas XI Materi Fenomena Biosfer dan Persebaran Flora Fauna

Senin, 15 Juni 2015

Latihan Soal Geografi SMA Kelas XI  Materi Fenomena Biosfer dan Persebaran Flora Fauna
1. Dangkalan Sunda merupakan ....
    a. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Timur dengan Benua Australia
    b. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat
    c. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Barat dengan Benua Asia
    d. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Barat dengan daratan Benua Asia
    e. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Timur dengan daratan Benua Australia
2. Dangkalan Sahul adalah ....
    a. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Timur dengan Benua Australia
    b. daratan yang menghubungkan antara Indonesia tengah dengan Indonesia Barat
    c. daratan yang menghubungkan antara Indonesia Barat dengan Benua Asia
    d. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Barat dengan daratan Benua Asia
    e. daratan yang terjadi pada zaman glasial dan menghubungkan daratan Indonesia Timur dengan daratan Benua Australia
3. Flora dan fauna daerah Dangkalan Sunda Indonesia Timur adalah ....
    a. jenis flora dan fauna di Indonesia Timur mirip dengan flora dan fauna di Australia
    b. selain (a) jenis-jenisnya makin ke barat semakin langka
    c. jenis flora dan fauna di Indonesia Barat mirip dengan flora dan fauna di Australia
    d. selain (c) jenis-jenisnya makin ke timur semakin langka
    e. yang tepat ialah (b), sebab Max Weber hanya mengadakan penelitian jenis flora dan fauna di Indonesia Timur
4. Kesimpulan hasil penelitian Max Weber adalah ....
    a. pertumbuhan dan perkembangan manusia yang cepat
    b. manusia mengambil flora dan fauna untuk keperluan hidupnya
    c. banyak jenis penyakit yang mematikan flora dan fauna itu
    d. semua manusia membutuhkan makanan, pakaian, dan rumah yang diambil bahannya dari berbagai flora dan fauna
    e. perkembangan penduduk yang cepat menyebabkan populasi flora dan fauna itu terdesak
5. Suaka alam ialah ....
    a. perlindungan terhadap lingkungan alam agar tetap asli dan lestari terutama lingkungan alamnya
    b. perlindungan terhadap lingkungan alam agar tetap asli dan lestari terutama melindungi faunanya
    c. yang tepat ialah a dan b
    d. perlindungan terhadap jenis satwa tertentu agar tidak punah
    e. perlindungan terhadap semua jenis satwa agar tetap hidup dalam habitatnya
6. Suaka margasatwa terbesar di Indonesia ialah suaka margasatwa di lereng Gunung ....
    a. Leuser, Aceh d. Bromo, Jawa Timur
    b. Arjuno, Malang e. Lawu, Jawa Tengah
    c. Jayawijaya, Irian Jaya
7. Satwa dirgantara yang ditetapkan sebagai satwa langka ialah ....
    a. kasuari d. elang Jawa
    b. bangau e. cenderawasih
    c. kesturi
8. Flora asli yang terdapat di cagar alam Sibolangit (Sumatera Utara) ialah pohon ....
    a. lebah d. rubah
    b. rebah e. rempah-rempah
    c. labah-labah
9. Di daerah kutub atau daerah beriklim dingin terdapat padang lumut yang disebut ....
    a. tundra d. stepa
    b. taiga e. pampa
    c. sabana
10. Di daerah sedang terdapat hutan berdaun jarum yang disebut ....
    a. tundra d. stepa
    b. taiga e. pampa
    c. sabana
sumber: belajarips.com

penamaan batuan

Penaman batuan sedimen secara deskriptif, tergantung pada data pemerian (data deskriptif) yang meliputi warna, tekstur, struktur dan komposisi. Pembagian batuan sedimen silisiklastika umumnya berdasar ukuran butir, ditambah dengan bentuk butir, struktur dan komposisi  yaitu :
1.  Rudit (f > 2 mm), termasuk breksi (fragmen meruncing), konglomerat (fragmen membulat). Apabila komposisi fragmen batuan secara megaskopik dapat diamati, maka penamaaan tambahan dapat diberikan berdasarkan komposisi utama fragmen batuan tersebut. Misalnya breksi andesit, breksi batuapung, konglomerat kuarsa.
2.  Arenit, adalah batuan sedimen berbutir pasir (batupasir). Penamaan batupasir ini dapat ditambahkan berdasar kenampakan struktur sedimen (contoh batupasir berlapis, batupasir silangsiur), atau komposisi penyusun utamanya, misal batupasir kuarsa.
3. Lutit, terdiri dari batulempung, batulanau, dan serpih. Batulempung berbutir lempung, batulanau tersusun oleh mineral/fragmen batuan berbutir lanau. Serpih adalah batulempung atau batulanau berstruktur laminasi.
Tabel Penamaan batuan sedimen klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
Tekstur/Struktur
Komposisi mineral/fragmen
Nama batuan
Ciri-ciri khas
Rudit
(2 – 256 mm)
Komposisi sejenis atau campuran, terutama dengan rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batugamping dll.
Konglomerat
Fragmen umumnya bulat atau agak membulat
Breksi
Fragmen umumnya runcing, dan menyudut
Fanglomerat
Kipas aluvial yang mengalami pembatuan
Pecahan batuan bercapur dengan semen
Tillit
Umumnya tidak terpisah. Fragmen batuan terdapat bekas goresan
Arenit
(1/16 – 2 mm)
Terutama kuarsa 25%, felspar kalium atau plagioklas 10-25%.
Pecahan batuan: basal, riolit, batusabak dll.
Mineral mika, serisit, klorit, bijih besi.
Arenit atau
batupasir kuarsa
Pemilahan baik dan bersih
Arkose
Pemilahan jelek, warna abu-abu kemerahan
Batupasir felspatik
Graywacke
subgraywacke
Lebih dewasa dari arkose antara graywacke dan arenit
Lutit
(1/16 – 1/256 mm)
Umumnya mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit dan bijih besi.
Batulanau
Antara batupasir dan serpih
Serpih
Batulumpur
Batulempung
Mudah membelah, tidak plastis, bila dipanasi menjadi plastis

Untuk batuan karbonat bertekstur klastika :
1.    Kalsirudit, adalah breksi atau konglomerat dengan fragmen batugamping.
2.    Kalkarenit, adalah batupasir yang tersusun oleh mineral karbonat.
3.    Kalsilutit, adalah batugamping klastis berbutir halus (lanau – lempung).
Untuk batugamping bertekstur non klastika, cukup diberi nama batugamping non klastika. Apabila di dalam batugamping banyak mengandung fosil maka dapat disebut batugamping berfosil. Sedangkan batuan karbonat yang sudah tersusun oleh kristal kalsit atau dolomit disebut batugamping kristalin. Napal adalah terminologi untuk batuan sedimen berbutir lanau dan lempung, tersusun oleh bahan silisiklastika dan karbonat.
Untuk batuan klastika gunungapi, tata namanya mengikuti batuan piroklastika yang telah dijelaskan pada acara analisis batuan beku, yaitu terdiri dari tuf (halus dan kasar), batulapili, breksi gunungapi dan aglomerat (Gambar 3.8). Dalam beberapa hal, secara megaskopik, warna yang sangat khas dapat ditambahkan untuk penamaan batuan, contoh tuf hijau, batupasir merah, batulempung hitam dsb.
Penamaan batuan sedimen non klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
Tekstur/Struktur
Komposisi mineral/fragmen
Nama batuan
Ciri-ciri khas
Rapat, afanitik, berbutir kasar, kristalin, porus, oolit dan mosaik
Terutama kalsit
Batugamping
Breaksi dengan HCl, mengandung organik, bioklastika,
Terutama dolomit
Dolomit
Tidak segera bereaksi dengan HCl, jarang mengandung fosil, berbutir sedang
Berbutir halus
Kristal halus dengan mikroorganisme
Kapur
Putih – abu-abu terang, sangat rapuh, mengandung fosil
Karbonat dan lempung
Napal
Abu-abu terang, rapuh, pecahan konkoidal
Rapat dan berlapis
Campuran silika, opal dan kalsedon dll.
Rijang
Warna beragam, keras, kilap non logam, konkoidal
Terutama gips
Anhidrit
Terutama malit
Gips
Evaporit, tidak sendiri melainkan berasosiasi dengan mineral/batuan lain.
Dijumpai kristal yang mengelompok
Masif atau berlapis
Mineral fosfat dan fragmen tulang
Fosforit
Diperlukan penentuan kadar P2O3
Amorf, berlapis, tebal
Humus, tumbuhan
Batubara, lignit
Warna coklat, pecahan prismatik



sumber: http://rizqigeos.blogspot.com/

STRUKTUR BATUAN

  1.  Struktur di dalam batuan (features within strata) :
          #   Struktur perlapisan (planar atau stratifikasi). Jika tebal perlapisan < 1 cm disebut struktur laminasi.
          #    Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross lamination.
          #    Struktur perlapisan pilihan (graded bedding)
                ~Normal, jika butiran besar di bawah dan ke atas semakin halus.
                ~Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas semakin kasar.
      2.  Struktur permukaan (surface features) 
            #    Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks)
            #    Cetakan kaki binatang (footprints of various walking animals.
            #    Cetakan jejak binatang melata (tracks and trails of crowling animals)
            #    Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)
            #    Gumuk pasir (dunes, antidunes)
        3.  Struktur erosi (erosional sedimentary structures)
            #    Alur/galur (flute marks, groove marks,linear ridges)
            #    Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen batuan atau fosil)
            #    Saluran dan cekungan gerusan (channels and scours)
            #    Cekungan gerusan dan pengisian (scours & fills)
SSumber: http://rizqigeos.blogspot.com/

KUMPULAN FOTO DARI DINDING FACEBOOK

 
 
 

YANG SAYA UCAPKAN UNTUK ANDA

......terimakasih telah berkesempatan mengunjungi blog kami .....